Beluntas
Banyak orang mengabaikan manfaat daun beluntas bagi kesehatan. Padahal, tanaman beluntas dapat digunakan untuk mengobati penyakit ringan dan berat. Daun beluntas memiliki sejumlah efek farmakologis, sehingga mampu mengatasi beberapa gangguan kesehatan seperti keputihan, bau mulut, dan gejala reumatik. Lebih dari itu, daun beluntas juga sering digunakan untuk pengobatan tuberculosis secara tradisional.
Beluntas merupakan tanaman semak, yang dapat tumbuh dengan baik tanpa budidaya. Anda dapat menanam beluntas dengan metode stek, sehingga pagar rumah anda terbuat dari tanaman obat. Ciri-ciri daun beluntas Nama latin untuk tanaman beluntas adalah Pluchea indica, tergolong ke dalam famili Compositae.
Tanaman ini mudah dikenal karena tekstur daunnya yang khas, aroma daun yang sengir, dan rasanya yang getir. Ciri khas dari tanaman ini adalah batangnya yang memiliki banyak cabang dengan daun yang rimbun. Warna daunnya hijau saat muda, dan akan memudar saat tua. Daun ini memiliki tekstur kasar pada permukaan bawah, sedangkan bagian atas lebih halus. Tepi daunnya memiliki banyak ujung yang runcing. Panjang daunnya sekitar 4-6 cm. Kandungan daun beluntas Sejumlah vitamin penting tersedia di dalam daun beluntas, seperti vitamin A, C, dan asam amino. Daun beluntas juga mengandung mineral penting seperti kalsium, zat fosfor, natrium, dan magnesium. Senyawa penting yang terdapat di dalamnya termasuk flavonoid, alkaaloida, tannin, dan minyak atsiri. Daun beluntas memiliki efek farmakologis, yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit tertentu. Tanaman ini memiliki sifat anti bakteri, serta efek stomakik yang berguna untuk menambah nafsu makan.
Secara tradisional, Mamfaat daun beluntas antara lain :
Mengobati TBC pada kelenjar leher, Mengobati rematik, Mengatasi bau badan dan bau mulut, Meredakan pegal linu, Mengobati keputihan, Mengatasi perut kembung, Meredakan nyeri pinggang, Mengatasi gangguan pencernaan, Mengobati nyeri haid, Menurunkan demam, Melawan infeksi bakteri.