Bawang Dayak dikenal dengan nama ilmiah Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb, dengan sinonim Eleutherine Palmifolia L.Merr. termasuk suku Iridaceae. Tumbuhan ini berasal dari Amerika pada kawasan yang beriklim tropik, dengan ciri-ciri herba menahun, dengan akar rimpang, umbi atau umbi lapis. Daun-daun semua atau sebagian berdesak-desakan pada pangkal batang, kerapkali dengan salah satu tepi menghadap batang (berbentuk pedang) dan satu sama lain memeluk dengan pangkalnya yang serupa pelepah.
Image Courtesy : haibunda.com
Kandungan senyawa aktif dalam bawang dayak sangat lengkap sehingga sangat wajar khasiatnya banyak. Senyawa ini meliputi alkaloid, steroid, glikosida, flavonoid, fenolik, tanin, dan saponin. Salah satu dari senyawa ini, yaitu flavonoid dapat berkhasiat sebagai antikanker, antiviral, anti-inflamasi, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, serta penangkap radikal bebas. Kekuatan aktivitas antioksidan senyawa flavonoid tergantung pada jumlah dan posisi dari gugus OH dalam molekul flavonoid. Semakin banyak gugus OH, aktivitas antiradikalnya semakin tinggi.
Beberapa penelitian dan pengujian telah dilakukan untuk membuktikan khasiat bawang dayak. Di antaranya oleh Fakultas Farmasi ITB Bandung yang mengkaji pengaruh pengolahan simplisia terhadap kandungan metabolit utama bawang dayak. Bawang dayak dapat digunakan langsung secara segar atau dikeringkan.
Image Courtesy : berita.99.co
Khasiat bawang dayak dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan hingga penyakit berbahaya, bahkan mematikan. Misalnya, diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, tuberkulosis, bronkitis, radang rektum, asam urat, radang prostat, ambeien, peluruh lemak, bisul, hepatitis, dan peningkat gairah seksual.